Selasa, 20 November 2012

Materi Ateltik Penjaskes

Materi Ateltik Penjaskes

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Sejarah

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
[sunting] Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan

Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.

Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon
[sunting] Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan

Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.
[sunting] Event

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.


* Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
o Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
o Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
+ Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
o jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
o Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
o Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
* Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
* lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
* Event lapangan
o Event melempar
+ tolak peluru
+ lempar peluru
+ lempar lembing
+ lempar cakram
o Event lompat
+ lompat tinggi
+ lompat galah
+ lompat jauh
+ lompat ganda
o yang sangat tidak biasa
+ lompat tinggi berdiri
+ lompat jauh berdiri
+ lompat ganda berdiri
* Event ganda atau kombinasi
o Triathlon / Trilomba
o Pentathlon / Pancalomba
o Heptathlon
o Decathlon / Dasalomba

Materi Penjas (Sepak Bola) Kelas X

`MODUL
Standar Kompetensi                 : 1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan   olahraga dengan teknik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar                    : 1.1. Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga bola besar secara sederhana serta nilai kerjasama,kejujuran,menghargai,semangat dan percaya diri.
Indikator                                   : 1. Menggunakan formasi,bentuk,dan strategi pola penyerangan 4-2-4 dalam permainan sepak bola
2.    Menggunakan berbagai formasi,bentuk, dan strategi pola pertahanan dalam permainan sepak bola.

Materi Pokok / Uraian Materi

1.        Taktik atau Strategi
Taktik adalah siasat atau cara yang digunakan pada saat pertandingan untuk mencari kemenangan secara positif.taktif  cenderung bersipat temporal
Strategi ialah siasat atau cara yang dipergunakan sebelum pertandingan untuk mencari kemenangan secara positip. Jadi strategi lebih bersipat permanen tapi tidak menutup kemungkinan dilakukan perubahan tergantung situasi dan kondisi.

a.                                                                                                                 Perbedaan antara Strategi dan Taktik dalam Olahraga

Hal yang harus diperhatikan dalam strategi adalah sebagai berikut:

1.         Siasat direncanakan sebelum pertandingan
2.         Kondisi,tempat,alat,asrama dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang dihadapi.
3.         Perang saraf dengan lawan yang akan dihadapi (media massa,elektronik dan cetak)
4.         Observasi kekuatan lawan (melalui pertandingan lansung, rekaman video)
5.         Latihan mengotomatiskan system, pola,tipe bertahan dan menyerang baik bersipat individu, grup dan tim.
6.         Pelatih lebih berperan daripada pemain dalam pembentukan dan penetapan strategi bermain sepak bola.

Hal yang harus diperhatikan dalam taktik adalah sebagai berikut :

1.         Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding.
2.         Cara mencari senjata yang tepat untuk mangalahkam lawan secara efisien dan efektif.
3.         Menentukan sikap dan tindakan yang cepat,tepat dan cermat untuk mangalahkan lawan.
4.         Atlet lebih berperan daripada pelatih dalam tindakan taktik karena atlet langsung menghadapi masalah dalam lapangan pertandingan.
5.         Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.
b.                                                                                                                Macam-Macam Taktik dan Tahapan Tindakan Taktik

1.      Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari kemenangan dalam pertandingan secara sportif.
2.      Taktik kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih tetapi grup yang melakukan taktik kurang dari jumlah seluruh tim.
3.      Taktik penyerangan ialah suatu siasat yang dijalankan baik oleh perorangan,grup atau timterhadap lawan dengan tujuan untuk memimpin pertandingan dan mematahkan pertahanan lawan dalam mencari kemenangan bertanding secara sportif.
4.      Taktik pertahanan ialah suatu siasat yang dilakukan perseorangan,grup maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan.

2.      Formasi Permainan Sepak Bola

Pada dasarnya yang dimaksud dengan formasi dalam permainan sepak bola adalah cara penempatan posisi dan pembagian tugas dari setiap pemain sesuai dengan tanggung jawabnya dalam suatu tim. Biasanya penempatan pemain pada formasi tim ditentukan oleh pelatih baik pada saat menyerang maupun pada saat bertahan.

Susunan pemain atau formasi pemain dalam sepak bola cukup besar pengaruhnya terhadap hasil akhir pertandingan. Bagi seorang pelatih mengatur kesebelasan pemainnya dengan memberi fungsi dan tanggung jawab setiap pemain adalah tugas yang harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Susunan pemain sebuah tim sepak bola dapat berubah-ubah sesuai dengan strategi dan taktik pelatih,kualitas materi pemain dan spekulasi terhadap taktik permainan lawan.


2.      Pola Pertahanan dan Penyerangan

Sepak bola mengandung dua unsur pokok permainan yaitu sistim menyerang dan sistim bertahan. Sistim pertama ( attacking football) untuk memperoleh kemenangan. Sistim kedua adalah bermain dengan cara bertahan (devensive football) tetapi tetap berharap dengan kemenangan pada akhir pertandingan.

Dalam menurunkan seorang pemain pelatih hendaknya memperhatikan kondisi fisik dan kesiapan mental setiap peminnya. Dengan demikian strategi atau taktik yang tepat dan upaya memberikan motivasi kepada pemain sangat besar perannya dalam membantu daya juang dan motivasi pemain.

a.       Susunan Pola Pertahanan
1.      4 – 3 – 3
2.      4 – 4 – 2
3.      5 – 4 – 1
4.      5 – 3 – 2

b.      Susunan Pola Penyerangan
1.      3 – 4 – 3
2.      3 – 3 – 4
3.      3 – 5 – 2
4.      3 – 3 – 3 – 1

Aspek Penilaian Penjas

Penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru bekenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan atas dasar criteria tertentu (Gordon, 1991). Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru harus selalu didasarkan atas keterkaitan dengan pekerjaannya. Agar penilaian kinerja guru benar-benar terfokus pada pekerjaannya, pengembangan criteria harus selalu didasarkan pada analisis pekerjaan (Robbins, 1980). Dengan demikian dapat dijamin bahwa kriteria tersebut pada pokoknya dapat menerima prestasi kerja dan tidak dengan aspek-aspek yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukannya penilaian kinerja tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : (a) tujuan evaluasi berkenaan dengan penentuan gaji, promosi, penurunan pangkat, pemberhentian sementara, dan pemecatan pegawai, dan (b) tujuan pengembangan yang berkenaan dengan penilaian, umpan balik pengembangan karir pegawai dan pengembangan organisasi, perencanaan sumber daya manusia, perbaikan kinerja dan komunikasi (Owens, 1991 dan Gordon, 1991).
Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru adalah berdasarkan SK Mendikbud Nomor 025/01/1995 yang di dalamnya dinyatakan bahwa : standar prestasi kerja guru adalah minimal yang wajib dilakukan guru dalam proses belajar dan mengajar atau bimbingan adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan Program Belajar yang terdiri dari:
  1.  Analisis Materi Pelajaran (AMP)
  2.  Program Tahunan (Prota)
  3.  Program Semester (Promes)
  4.  Program Satuan Pelajaran (PSP)
  5.  Rencana Pembelajaran (RP)
  6. Alat Evaluasi (AE)
  7. Program Perbaikan dan Pengayaan
2) Pelaksanaan Program Pembelajaran yang meliputi :
  1. Pelaksanaan pembelajaran di kelas
  2. Penggunaan strategi pembelajaran
  3. Penggunaan media dan sumber belajar
3) Pelaksanaan Evaluasi yang meliputi :
  1. Evaluasi hasil belajar
  2. Evaluasi pencapaian target kurikulum
  3. Evaluasi daya serap
4) Analisis Evaluasi yang meliputi :
  1. Analisis ketuntasan belajar
  2. Analisis butir soal
  3.  Pelaksanaan Perbaikan dan Pengayaan yang meliputi :
  4. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
  5. Pelaksanaan pengayaan pembelajaran
Berdasarkan beberapa teori yang telah dikemukakan diatas dapat dinyatakan bahwa kinerja guru akan dapat ditingkatkan dengan melakukan perencanaan program pembelajaran yang disusun secara sistematis, pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan program yang telah direncanakan, diadakan evaluasi pembelajaran dan dilaksanakan perbaikan dan pengayaan pembelajaran.

Selasa, 13 November 2012

Materi Penjaskes SMA

Pendahuluan

 
Definisi pendidikan jasmani
Sebagian orang sering keliru dalam mendefinisikan pendidikan jasmani. Mereka sering menganggap bahwa pendidikan jasmani sama dengan pendidikan olahraga. Secara sederhana, pendidikan jasmani didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Tujuannya adalah pengembangan individu yang diperoleh melalui pengalaman gerak. 

Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan jasmani didefinisikan sebagai proses pembelajaran melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sportif, dan kecerdasan emosional. Dengan demikian, Pendidikan Jasmani tidak hanya ditujukan untuk pembangunan fisik tetapi juga mencakup pengembangan individu secara menyeluruh.

Beberapa definisi pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya:
  1. Barrow mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui aktivitas gerak manusia di mana banyak dari tujuan pendidikan yang dicapai melalui kegiatan otot besar yang melibatkan olahraga, permainan, senam, tari dan latihan.
  2. Jackson R. Sharman menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan yang berlangsung melalui kegiatan yang melibatkan mekanisme motorik tubuh manusia yang menghasilkan pola perilaku individu.
  3. Charles A. Bucher mengemukakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional.
  4. Central Advisory Board of physical Education and Recreation mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai pendidikan melalui aktivitas fisik untuk pengembangan total kepribadian anak untuk keutuhan dan kesempurnaan tubuh, pikiran dan jiwa.
  5. Abdul Kadir Ateng menjelaskan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
  6. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.